TAHUKAH ANDA PERSAMAAN PERNIKAHAN, ORGANISASI, NEGARA, GIGI PALSU DENGAN BAHAN BANGUNAN ?

Ternyata antara pernikahan dan bahan bangunan memiliki banyak persamaan. Keduanya sama-sama terdiri dari beberapa unsur yang berbeda tetapi saling memerlukan. Pernikahan tidak mungkin terjadi bila sejenis. Artinya lelaki dan lelaki tidak boleh menikah, begitu pula bila wanita dengan wanita. Walau mungkin ada beberapa negara yang melegalkannya. Begitu pula dengan sebuah bangunan. Bila hanya menggunakan bahan-bahan yang sejenis (maksudnya materialnya) maka bangunan tidak dapat berdiri. Misalnya bangunan yang hanya terdiri dari batu bata atau terdiri dari pasir saja.

Keduanya juga memerlukan perekat yang tepat untuk menjamin keutuhannya. Dan tanpa adanya perekat maka, sebuah pernikahan maupun bangunan tidak akan bertahan lama.

Dalam sebuah pernikahan, tanpa perekat mustahil sebuah pernikahan dapat bertahan lama. Dan yang berperan sebagai perekat tentu saja adalah cinta, mawaddah, rahmah, dan amanah Allah. Ketika cinta pupus dan mawaddah putus, masih ada rahmat, dan kalau pun ini tidak tersisa, masih ada amanah, dan selama pasangan itu beragama, amanahnya terpelihara.

Dalam sebuah organisasi pun demikian. Tanpa ada perekat sebuah organisasi tidak akan bertahan lama. Dan yang berperan sebagai perekat tentu saja adalah komunikasi dan interaksi. Ketika tujuan yang akan dicapai dapat dikomunikasikan dengan jelas dan interaksi antara pimpinan dan bawahan berjalan efektif maka organisasi ini akan dapat bertahan dalam waktu yang lama.

Begitu pula sebuah negara. Tanpa adanya perekat, masing-masing unsur yang membentuk negara tentu ingin berdiri sendiri-sendiri. Dan yang berperan sebagai perekat tentu saja rasa nasionalisme.

Ini berarti, sebuah perekat memiliki fungsi yang sangat penting. Pernikahan, organisasi, negara, semuanya memerlukan perekat. Ibarat gigi palsu, tanpa perekat maka gigi itu akan terlepas dari tempatnya ketika yang mempunyai gigi mulai menggerakkan mulutnya baik untuk berbicara maupun untuk mengunyah.

Hal ini berlaku mutlak pada sebuah bangunan. Tanpa perekat, bangunan tidak akan bisa berdiri dengan tegak apalagi sampai memiliki desain arsitektur yang bagus. Mungkin tidak banyak yang melihat bahwa sebuah bangunan yang menjulang megah diatas sebuah tanah bukan semata bangunan mati tanpa nilai atau makna.

bangunan unik

Bukan semata penggunaan cat yang bagus hingga bangunan itu terlihat megah, atau semata penggunaan batu bata pilihan sehingga bangunannya kuat. Atau mungkin penggunaan pondasi yang tepat hingga bangunan dapat kokoh berdiri.
Sebuah bangunan akan terlihat indah dan kokoh berdiri walaupun terdiri dari banyak material karena ada yang mempersatukannya hingga membentuk sebuah kesatuan. Ada benda tak kasat mata yang merekatkannya. Itulah perekat. Dan pemilihan perekat yang tepat adalah hal yang utama untuk menjamin kekuatan bangunan. Saat ini perekat yang banyak digunakan adalah semen.

bahan bangunan

Sebuah perekat bangunan yang baik secara fisik/kasat mata, tidak menggumpal. Semen yang telah lama disimpan bisa membentuk gumpalan yang akan hancur jika diremas dan lama-kelamaan mengeras (grit). Jika Anda melihat fisik semen seperti ini, ayak lah semen agar terpisah dengan bagian yang menggumpal, bagian yang tidak menggumpal dapat digunakan dalam campuran, sedangkan yang menggumpal jangan dipakai karena sudah bereaksi dengan uap air/kelembaban dan hanya akan menjadi bagian yang lemah pada plesteran/beton/acian.

Perekat yang baik dapat dilihat dari waktu mengerasnya. Terdapat dua waktu yang diukur dalam campuran material bahan bangunan semen, yaitu waktu ikat awal (setting time) dan waktu ikat akhir (final setting). Waktu ikat awal adalah waktu yang dibutuhkan sejak semen bercampur dengan air dari kondisi plastis menjadi tidak plastis, dimana waktu yang dibutuhkan selama proses ini ± 45 menit. Waktu ikat akhir adalah waktu yang dibutuhkan sejak semen bercampur dengan air dari kondisi plastis menjadi keras. Ukuran standar adukan semen untuk menjadi kering antara 6-7 jam. Anggapan bahwa semakin cepat waktu pengerasan campuran semen, semakin kuat mutu yang dihasilkan, bisa dikatakan tidak tepat. Faktanya, semakin cepat semen mengeras berarti semakin cepat laju reaksi hidrasinya. Reaksi hidrasi menghasilkan panas, sehingga suhu menjadi tinggi. Suhu yang tinggi akan menimbulkan retak pada beton/plesteran/acian sehingga kualitas dan kekuatan menurun.

Perekat yang baik saat diaduk lebih rapat dan rekat. Material bahan bangunan semen yang kaya akan mineral dan logam dapat membantu menghasilkan campuran yang padat. Unsur yang berperan dalam menentukan sifat lekat adalah C3S. Daya lekat yang baik antara pasta semen dengan agregat menghasilkan campuran bahan bangunan yang padat dan terbaik. Campuran yang padat menghasilkan bahan bangunan beton/plester/acian yang berkualitas.

Perekat yang baik dapat dilihat dari kemasannya yang tertutup sempurna sehingga kualitas pekerat bahan bangunan semen akan terjaga jika kemasannya juga terjaga, dalam artian tertutup rapat, tidak basah, dan tidak terdapat bekas tambalan. Karena itu sebelum membeli, cek kertas pembungkus semen masih tersegel rapat atau tidak.
Dan yang terpenting perekatnya harus berlogo SNI (Standar Nasional Indonesia)

Sebelum memilih pekerat bahan bangunan semen, pastikan terlebih dahulu sertifikat yang telah diraih oleh merek tersebut. Bisa berupa logo SNI atau yang telah bersertifikasi internasional. Rekomendasi saya adalah Semen Tiga Roda karena telah diproduksi mengikuti Standar Nasional Indonesia (SNI), Standar Amerika (ASTM) dan Standar Eropa (EN).

Terakhir, lihat dari cara penyimpanannya. Cara menyimpan perekat bahan bangunan semen yang baik diantaranya adalah jumlah tumpukan tidak melebihi 2 meter dan terlindung dari kelembaban yang tinggi. Sebaiknya tidak bersentuhan langsung dengan lantai dan dinding dengan memberi bantalan (palet/kayu). Selain itu, semen yang baik ditumpuk secara berdekatan untuk mengurangi sirkulasi udara.

Pemilihan perekat yang tepat dapat membuat seseorang dapat menikmati indahnya bangunan karena tampilan estetika yang unik dan menarik. Tanpa perekat yang tepat, sebuah bangunan hanya akan terlihat indah saat dipandang dari jauh. Namun ketika dilihat dari dekat apalagi sampai menempatinya, maka akan terlihat plesteran yang tidak rapi disana- sini. Dan hal ini sangat tidak nyaman.

Padahal prinsip para pengguna bangunan dari karya desain arsitektur ini adalah bagaimana mereka dapat menggunakan dan memfungsikan bangunan ini dengan nyaman, luncar dan aman, lengkap dengan fasilitas pelayanan yang diinginkannya saat melakukan aktifitasnya di dalam bangunan tersebut.

Disinilah perekat bangunan memiliki kontribusi yang besar terhadap bentuk dan kreasi bangunan. Tentu siapapun anda menginginkan bangunan yang anda buat dapat bertahan lama seperti bangunan candi dan pyramid yang masih tetap berdiri hingga sekarang bahkan beberapa abad kedepan. Karena itu jangan pernah salah dalam memilih perekat bahan bangunan, sama seperti tidak boleh salahnya anda dalam memilih perekat pernikahan, perekat organisasi yang anda pimpin, dan perekat yang akan digunakan untuk menempelkan gigi palsu anda. Karena akan berakibat fatal.

banner-300x113